Pages

Jumat, 11 Oktober 2019

Studi Kasus Latar Belakang Perlu Pembelajaran Jarak Jauh bagi Implementasi Layanan BK di Sekolah



Pengantar


Asumsi  bahwa pembelajaran jarak jauh akan memiliki peran yang berarti dalam layanan Bimbingan dan Konseling ( BK )  disekolah karena paradigma ini memiliki relevansi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih serta dapat dimanfaatkan untuk mempermudah individu yang satu dan yang lainnya berinteraksi kapan saja dan dimana saja sesuai dengan  kondisi yang diharapkan dengan tujuan-tujuan tertentu sehingga individu yang memanfaatkan media ataupun sarana tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan secara optimal tanpa harus menunggu karena terkendala dengan jarak dan waktu. Dengan Pembelajaran ataupun Layanan yang memanfaatkan  media lain untuk mempermudah komunikasi tentu saja hal ini akan membantu bagi individu yang memiliki kepentingan dengan pencapaian tujuan pada proses pembelajaran ataupun proses layanan.

Pembahasan

Pendidikan merupakan suatu upaya sadar  yang didalamnya  terdapat implementasi proses pembelajaran maupun proses bimbingan yang menyentuh seluruh peserta didik dalam semua jenjang persekolahan. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dalam keseluruhan program pendidikan yang dimaksud untuk  membantu siswa dalam menyelesaikan seluruh tugas perkembangan dalam mengantarkan peserta didik menjadi pribadi yang mandiri sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Bimbingan dan Konseling untuk selanjutnya disingkat BK adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

Kegiatan layanan BK  yang diatur pada Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 menyatakan bahwa dalam rangka pengembangan kompetensi hidup, peserta didik memerlukan sistem layanan pendidikan di satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata pelajaran atau bidang studi dan manajemen, tetapi juga layanan bantuan khusus yang lebih bersifat psiko-edukatif melalui layanan BK, sebagaimana diketahui setiap peserta didik antara satu dengan yang lainnya berbeda dalam aspek kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik dan latar belakang keluarga serta pengalaman belajar yang menggambarkan adanya perbedaan masalah yang dihadapi peserta didik sehingga memerlukan layanan BK yang berbeda pula.

Selanjutnya penjelasan pada lampiran Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 bahwa Pada Abad ke-21, setiap peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Peserta didik kita adalah generasi milenial yang dihadapkan dengan pengaruh perkembangan teknologi yang semakin komplit dan canggih harus mampu mengatasi berbagai persoalan hidup yang mereka hadapi serta harus memiliki kecakapan hidup abad-21 yang meliuputi ketrampilan 4 C : (1) Communication, (2) Collaboration, (3) Critikal Thinking and Problem Solving dan (4) Creative dan Innovative. Layanan BK sebagai bagian integral dari sistem pendidikan harus berupaya  untuk mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik atau konseli yang efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif agar setiap peserta didik/konseli betul-betul mencapai kompetensi perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan.

Paradigma BK memandang bahwa setiap peserta didik atau konseli memiliki potensi untuk berkembang secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggungjawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya sesuai dengan tuntutan masa depan diera abad 21 yang mana mereka dihadapkan dengan perkembangan yang drastis mengalami perubahan baik dibidang pribadi, sosial, belajar dan karir sehingga mereka perlu tanggap terhadap hal ini.

Kegiatan Layanan BK merupakan kegiatan pemberian layanan yang meliputi bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar dan bidang bimbingan karir dalam rangka membantu peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan siswa untuk mencapai kemandirian  dalam mengembangkan pribadi yang bertanggung jawab sejalan dengan tujuan pendidikan nasional. Pelaksanaan layanan BK disekolah dirancang dengan berbagai program dan kegiatan siswa baik secara klasikal, kelompok, maupun individual sesuai dengan program dan skala prioritas penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik.


Hal ini relevan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli dibidang pendidikan maupun teori- teori tentang perkembangan, salah satunya yakni teori kepribadian, Koswara (1991 : 77 ) memaparkan bahwa menurut perspektif behaviorisme Skinner mengenai kepribadian ( personality ) atau diri     ( self ) sebagai pendorong atau pengarah tingkah laku, Skinner juga menolak bahwa tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan (dead-end explanation) mengenai tingkah laku, perspektif  behaviorisme Skinner, studi tentang kepribadian melibatkan pengujian yang sistematis dan pasti atas sejarah hidup atau pengalaman belajar serta latar belakang genetik  atau faktor bawaan yang khas dari individu. Menurut Skinner. individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui belajar. Individu dalam hal ini peserta didik bukanlah agen penyebab tingkah laku, melainkan tempat kedudukan atau suatu point dimana faktor-faktor lingkungan dan bawaan yang khas secara bersama menghasilkan akibat (tingkah laku) yang khas pula pada individu tersebut. Selanjutnya bagi Skinner studi tentang kepribadian itu ditujukan kepada penemuan pola yang khas dari kaitan antara tingkah laku organisme dan konsekuensi-konsekuensi yang diperkuatnya.

Berdasarkan teori pendidikan dan teori perkembangan yang membahas tentang aspek belajar sebagai landasan individu untuk mengembangkan diri dan sebagai dasar pembentukan perilaku individu, hal ini diawali dengan pemahaman diri siswa yang berkaitan dengan aspek kognitif atau proses berfikir yang selanjutnya akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bagaimana individu tersebut bersikap dan selanjutnya tentu akan memiliki pengaruh serta memberi kontribusi yang besar  terhadap bagaimana individu tersebut bertindak dan berperilaku sesuai dengan pemahaman awal yang dimilikinya. Oleh karena itu Guru BK perlu merencanakan dan melaksanakan layanan BK yang dapat memenuhi semua aspek tersebut baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor atau keterampilan secara utuh dan bukanlah merupakan bagian yang terpisahkan.

Gambaran kendala yang dapat menjadi kasus jika tidak diantisipasi dan di carikan alternatif solusi  berdasarkan beberapa sumber.

Guru BK sebagai perencana dan pelaksana layanan BK di sekolah perlu mengidentifikasi dan melakukan analisis  berbagai hal yang perlu dikembangkan dan dilakukan sebagai upaya untuk melaksanakan layanan BK yang dapat membantu siswa dalam memahami serta menyelesaikan tugas –tugas perkembangan siswa khususnya di SMA agar kegiatan layanan BK dapat terlaksana secara optimal. Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh siswa karena kurangnya minat siswa serta keterbatasan untuk mengetahui berbagai informasi yang mereka butuhkan untuk membantu mereka dalam memahami diri dan lingkungannya sebagai bagian dari upaya menyelesaikan tugas-tugas perkembangan peserta didik yang harus dilaluinya dengan baik, sehingga untuk menyiasati hal ini guru BK perlu melakukan inovasi  layanan BK  yang dapat memudahkan peserta didik untuk mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan.


Selain itu ada beberapa kendala yang menjadi tantangan yang harus diselesaikan oleh guru BK dalam melaksanakan layanan BK bagi seluruh siswa asuh yang menjadi tanggung jawabnya antara lain :
  1. Terbatasnya waktu yang dimiliki oleh Guru BK untuk mengimplementasikan layanan BK disekolah secara optimal terhadap seluruh siswa asuh yang menjadi tanggung jawabnya.
  2.  Belum tersedianya media layanan BK yang dapat digunakan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami berbagai materi dan informasi yang dibutuhkan oleh siswa berkaitan dengan tugas perkembangan dan pengembangan dirinya, mengimplementasikan fungsi pemahaman, fungsi preventif, fungsi pengembangan dan fungsi fasilitas layanan BK dalam layanan individual. 
  3. Peserta didik membutuhkan pedoman ataupun kondisi yang menunjang dalam pengembangan perilaku peserta didik.
  4. Keterlaksanaan program pemerintah Seperti Pendidikan Penguatan Karakter ( PPK ), dan  Gerakan Literasi Sekolah ( GLS ) dapat ditunjang dengan pelaksanaan proses pembelajaran dan layanan yang terencana dengan baik.
  5. Implementasi Layanan BK disekolah tidak menyediakan waktu efektif layanan yang masuk ke dalam struktur muatan kurikulum seperti kegiatan pembelajaran.

Dari gambaran beberapa kasus diatas salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan merancang sistem layanan jarak jauh yang dapat membantu siswa untuk mendapatka layanan yang mereka butuhkan dengan difasilitasi oleh Guru BK agar proses layanan dapat terlaksana secara optimal sesuai dengan kebutuhan peserta didik.


Layanan BK memiliki perbedaan yang signifikan dengan proses pembelajaran, pada kondisi-kondisi tertentu layanan harus dilakukan segera ketika permasalahan menjadi kendala yang berarti bagi peserta didik misalnya siswa mengalami masalah pribadi yang sangat serius dan perlu penangan segera dengan melakukan konseling individual dan peserta didik ingin melakukan konseling sesegera mungkin untuk mencari alternatif solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya, maka layanan jarak jauh yang dapat dilakukan adalah melakukan konseling melalui panggilan video. Syarat untuk melakukan konseling melalui panggilan Video agar komunikasi tidak mengalami kendala yang berarti perlu diyakini bahwa jaringan dalam keadaan stabil dan terkoneksi. Untuk konseling individual komunikasi jarak jauh yang disarankan adalah panggilan Video, karena Guru BK tidak dapat menggali informasi dengan baik tanpa melihat langsung ekspresi dan gerak gerik serta bagaiman klien berkomunikasi ataupu menyampaikan permasalahan yang dihadapinya. Ekspresi yang teramati oleh Guru BK akan menjadi pertimbangan dan analisa dalam membantu peserta didik tersebut.

Dengan pesatnya perkembangan TIK saat ini,  akan sangat membantu dalam mempermudah implementasi layanan BK. Semakin cepat Individu  atau peserta didik mendapatkan bantuan terhadap masalah yang dihadapinya ini akan semakin baik karena sesuai dengan azas kekinian dalam layanan BK.

Kasus lain yang berkaitan dengan tidak tersedianya waktu khsusus untuk layanan BK disekolah maka rancangan pelayanan BK jarak jauh dapat menjadi salah satu alternatif bagi pelaksanaan layanan BK secara efektif dan efisen, misalnya kegiatan bimbingan kelompok melalui konten – konten pembelajaran jarak jauh yang relevan dan menunjang , tentu saja hal ini akan semakin membuka peluang bagi Guru BK untuk memfasilitasi siswa untuk berinteraksi dalam kegatan bimbingan kelompok yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam pengembangan diri siswa serta Guru dapat menjalankan peran BK secara optimal.


Terlaksananya program layanan BK  secara profesional maka hal ini tentu saja secara tidak langsung akan menunjang program-program secara nasional seperti Pendidikan Penguatan Karakter ( PPK ) ataupun Gerakan Giterasi Sekolah ( GLS ), Pembelajaran jarak jauh akan sangat menunjang bagi kegiatan literasi karena pemanfaatan TIK secara tidak langsung para peserta didik telah melakukan literasi digital.


Penutup

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran jarak jauh dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi  kendala-kendala ataupun hambatan yang muncul pada implementasi layanan BK disekolah karena kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan layanan BK tida dapat dilakukan secara optimal. Padahal peran dan fungsi BK sangat penting dalam membantu peserta untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan yang dilaluinya agar peserta didik tersebut dapat melanjutkan tugas perkembangan pada tahap selanjutnya dengan baik.





8 komentar:

  1. Assalamu'alaikum .. salam berbagi
    Menurut saya, tulisan saya diatas sangat baik, dapat menjelaskan secara rinci tentang pembelajaran jarak jauh untuk layanan BK di sekolah. Tugas guru BK disekolah sangat membangun dimana sukses atau tidaknya sekolah sangat tergantung kepada kinerja Bimbingan Konseling. Peserta didik dapat mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi di sekolah melalui konseling yang diadakan guru BK sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi dan peserta didik dapat belajar dengan baik, menyelesaikan tugas perkembangan dan bisa mencapai cita-citanya serta melanjutkan tugas perkembangan pada tahapan selanjutnya.
    Peserta didik zaman ini adalah generasi milenial yang dihadapkan dengan pengaruh perkembangan teknologi yang semakin komplit dan canggih harus mampu mengatasi berbagai persoalan hidup yang mereka hadapi serta harus memiliki kecakapan hidup abad-21 yang meliuputi ketrampilan 4 C : (1) Communication, (2) Collaboration, (3) Critikal Thinking and Problem Solving dan (4) Creative dan Innovative. Layanan BK sebagai bagian integral dari sistem pendidikan harus berupaya untuk mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik atau konseling yang efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif agar setiap peserta didik/konseling betul-betul mencapai kompetensi perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan. generasi pada zaman milenial memiliki permasalahan yang sangat kompleks, agar pelayanan guru BK bisa lebih maksimal, ada sedikit saran dari saya bahwa guru BK bisa menciptakan suatu terobosan sebuah aplikasi yang bisa digunakan peseta didik untuk secara langsung menceritakan permasalahan melalui android yang dimiliki peseta didik, sehingga berbagai permasalahan generasi milenial dapat segera diatasi.
    demikian komentar dari saya.. terimakasih.. wassalam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh...
      Terima Kasih Kak Nurhasanah atas tanggapannya, peran Layanan BK memegang fungsi yang sangat penting disekolah seperti yang telah diatur dalam Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku bahwasannya BK menjalankan fungsi-fungsi layanan sejalan dengan aktifitas pembelajaran yang dilakukan disekolah, di era digital saat ini tentunya layanan BK harus mampu mengakomodir berbagai kebutuhan peserta didik berkaitan dengan pembentukan kemandirian dan karakter peserta didik serta diharapkan dapat menjalankan fungsi preventif untuk meminimalisir dampak negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, tentunya Guru BK yang berperan sebagai konselor sekolah harus melakukan inovasi-inovasi agar layanan BK yang diberikan sesuai dengan tuntutan perkembangan saat ini, Layanan Cyber Counseling telah mulai menjadi pertimbangan untuk efektifitas layanan BK agar peserta didik dapat segera mendapatkan Layanan sesuai dengan kebutuhannya secara tepat waktu dan tepat sasaran. Untuk Aplikasi layanan yang efektif tentunya akan selalu menjadi skala prioritas dalam meningkatkan kualitas Layanan BK yang relevan dengan peran, fungsi, dan azas layanan BK serta membantu peserta didik dalam penyelesaian tugas-tugas perkembangan yang dilaluinya...Salam sukses

      Hapus
  2. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu...
    pembahasan dan menambah pengetahuan saya tentang layanan bk yang sebelumnya saya tidak mengerti. selain sebagai solusi untuk mengatasi kendala-kendalaa yang ada, tentunya akan menimbulkan masalah baru.. salah satu contoh penggunaan pembelajaran jarak jauh tanpa di sadari dapat mengurangi intensitas sosialisasi antar sesama.. sehingga tentu saja itu jg dpt menjadi kendala baru terhadap sistem komunikasi... lalu bagaimanakah mengatasi hal seperti itu, tetap menggunakan pjj namun juga tetap menjaga agar siswa tidak mengurangi intensitas sosialisasi antar sesama. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam Warahmatullai Wabaraktuh..
      Terima kasih atas tanggapannya Saudari Jeni Tri Alida, Alhamdulillah Wasyukurillah jika tulisan ini bisa membantu Saudari sekilas memahami tentang layanan BK di sekolah, Pembelajaran Jarak Jauh dalam Layanan BK dapat dijadikan Alternatif solusi untuk kasus- kasus tertentu yang butuh penanganana segera sesuai dengan azas kekinian yang mana jika masalah tidak segera teratasi akan berpotensi dalam memunculakn permsalahan yang baru, nah dalam hal ini tentunya Layanan Jarak jauh akan menjadi solusi yang terbaik, namun tentunya persentasenya tidak akan melebihi kapasitas layanan BK secara langsung, jadi tentu saja hal ini tidak akan mengurangi intensitas sosialisasi sesuai program layanan BK, justru sebaliknya hal ini akan menambah intensitas waktu layanan diluar jam efektif di sekolah.. demikian salam sukses..

      Hapus
  3. Selamat malam ibu Iyuth, izin berbagi pandangan. Sesuai dengan pemaparan ibu terkait pembelajaran jarak jauh dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi kendala-kendala ataupun hambatan yang muncul pada implementasi layanan BK disekolah tentu saja dapat kita terapkan mengapa tidak.
    Sesuai dengan perkembangan masyarakat sekarang ini yang disebut dengan masyarakat informasi yaitu masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dengan perkembangan tekhnologi. Yang selanjutnya juga berdampak pada dunia pendidikan. Tuntutan untuk menghasilkan peserta didik yang melek informasi dan tekhnologi terkini akibat arus informasi yang begitu pesat dan cepat bisa diterima dan diakses hanya dalam hitungan detik,membuat setiap guru melek informasi dan tekhnologi. Seorang guru harus mampu dan menguasai tekhnologi canggih yang ada, jika tidak maka guru tersebut akan tertinggal. Dan inilah yang disebut dengan PEMBELAJARAN ABAD 21 atau REVOLUSI INDUSTRI 4.0... Kesimpulannya,tindakan apa yang ibu lakuakan sekarang terkait pembahasan ibu diatas dudah sangat tepat dan sejalan dengan misi dari Pendidikan abad 21. Mari kita tingkatkan dan manfaatkan tekhnologi yang ada. Pembelajaran tidak boleh terputus hanya karena jarak.
    Demikian pendapat saya ibu, semoga berkenan dan dapat menjadi masukan 😊😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat Malam dan Salam Sejahtera..
      Terima Kasih Saudari Suraida Indriati atas tanggapan dan masukannya yang sangat positif dan penuh dengan semangat serta keantusiasan bahwasannya selama kita berpijak dengan tujuan yang jelas maka segala upaya yang dilakukan dapat memberikan hasil yang optimal, dengan pemanfaatan teknologi yang ada tentu akan memberikan berbagai dampak yang positif ataupun menimbulkan dampak negatif, nah tugas Guru sebagai tenaga pendidik dan perencana untuk menganalisis dan berupaya untuk mengatasi berbagai kendala yang akan menimbulkan dampak yang negatif dari pemanfaatan TIK untuk menunjang Pembelajaran ataupun layanan, karena Guru adalah tenaga profesional yang harus tanggap terhadap berbagai tuntutan dan perubahan yang terjadi serta tetap memberikan pembelajaran atau layanan yang berkualitas agar Peserta didik kita memiliki daya saing dan memiliki skill sebagai generasi yang berada di era digital dengan berbagai tantangan yang ada didalamnya... Salam SuksesπŸ™‚πŸ™πŸ™πŸ™

      Hapus
  4. Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh ....

    Sebuah ulasan yang cukup menarik mengingat bimbingan konseling yang sejauh ini diketahui oleh masyarakat yakni memerlukan layanan bimbingan secara langsung (face to face) baik dalam memfasilitasi berbagai potensi siswa ataupun menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada siswa itu sendiri.

    Nah untuk altenatif solusi yang dijelaskan pada uraian di atas yaitu dengan melakukan layanan jarak jauh dalam hal melakukan konseling melalui panggilan video. Untuk beberapa kasus yang terjadi pada siswa, apakah penggunaan perangkat ini cukup efektif/efisien untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang terjadi pada siswa tersebut? Karena kemungkinan siswa yang sedang bermasalah tersebut bisa saja cenderung akan sulit untuk dihubungi atau enggan untuk menerima telpon/sambungan lainnya.

    Selanjutnya, pemanfaatan media sosial terkait dengan layanan bimbingan konseling apakah dapat menjadi pertimbangan?? Mengingat siswa-siswi (remaja) tidak terlepas dalam kehidupan mereka apa yang dinamakan dengan medsos (media sosial).

    Demikian tanggapan saya dan terima kasih.

    BalasHapus
  5. Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh...
    Terima Kasih atas tanggapannya Saudari Adhita,

    Penjelasan tentang Layanan Jarak Jauh BK pada artikel diatas bahwasannya layanan Konseling memang sebaiknya dilakukan secara langsung( face to face ), Nah untuk kondisi-kondisi tertentu yang bersifat layanan Insidental yang bersifat Urgen, Layanan Konseling dapat saja dilakukan dengan menggunakan media Videocall, untuk Konseling melalui perantara media komunikasi sangat disarankan untuk melakukan ViCall jika memang Layanan Konseling tidak dapat dilakukan secara langsung, karena untuk dapat membantu klien secara optimal Konselor perlu bertatap muka langsung agar komunikasi lebih interaktif dan optimal, Nah hal yang perlu difahami bahwa Layanan Konseling dilakukan atas permintaan klien, berdasarkan azas sukarela, dan didalam Layanan BK sangat tidak dianjurkan untuk melakukan konseling atas keinginan dari Konselor, karena itu tidak akan efektif dalam membantu menyelesaikan permasalahan Klien, Guru BK ataupun Konselor hanya berperan sebagai fasilitator yang akan membantu kalien dalam menemukan alternatif solusi permasalahan yang dihadapinya, Guru BK ataupun Konselor tidak diperkenankan melakukan interpensi terhadap keputusan klien, namun mengarahkan Klien agar dapat menemukan solusi permasalahan yang dihadapi oleh Klien. Dalam pelaksanaan konseling baik Individual ataupun Kelompok yang berperan aktif adalah klien sendiri.

    Media Sosial dapat saja dimanfaatkan untuk media Layanan dengan memperhatikan tujuan, azas manfaat dan jenis layanan yang akan diberikan, namun tidak semua media sosial dapat dimanfaatkan untuk membangun interaksi layanan dan relevan dengan layanan BK, Media sosial dapat dimanfaatkan untuk layanan tertentu seperti layanan Informasi saja, sedangkan untuk layanan-layanan lain pada layanan BK masih kurang tepat untuk digunakan.

    Demikian..Salam Sukses πŸ™‚πŸ™πŸ™πŸ™

    BalasHapus