Pages

Jumat, 18 Oktober 2019

Alternatif Pembelajaran Jarak Jauh pada Layanan BK di Sekolah

Oleh : Iyut_Farhan

Pengantar



Layanan BK ( Bimbingan dan Konseling ) disekolah merupakan bagian integral dalam keseluruhan proses pendidikan yang dilaksanakan pada semua jenjang persekolahan. Implementasi Layanan BK secara efektif dan berkualitas tentunya akan memberikan dampak yang signifikan terhadap keseluruhan proses pendidikan yang dilalui oleh seluruh peserta didik tanpa terkecuali, sehingga Guru BK ( Bimbingan dan Konseling ) sebagai Penanggung Jawab Layanan BK di sekolah harus peka terhadap perubahan Paradigma yang terjadi secara keseluruhan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin hari semakin meningkat, beragam isu perkembangan  yang selanjutnya menuntut penyesuaian dan perubahan seperti : kecakapan hidup Abad-21, era revolusi industry 4.0, generasi milenial yang sangat aktif menggunakan smartphonenya, penggunaan media sosial sebagai  perantara menyampaikan eksistensi diri, tuntutan untuk melakukan revolusi mental dengan berbagai program diantarnya pendidikan karakter dan literasi yang harus terigrasi dalam semua bentuk aktifitas dan layanan yang dilakukan baik dilingkungan sekolah, masyarakat dan menjadi bagian dari tuntutan dunia kerja saat ini.

Semua hal ini perlu menjadi perhatian agar layanan yang diberikan menjadi efektif dan bermanfaat bagi subjek yang memiliki keterkaitan serta hubungan baik langsung ataupun tidak langsung dengan proses layanan tersebut. Untuk menjawab tantangan terhadap semua Isu yang berkaitan dengan perkembangan yang terjadi secara global maka Pembelajaran Jarak Jauh ( PPJ ) terhadap Layanan BK sangat memungkinkan  untuk menunjang implementasi Layanan BK khususnya Layanan BK di sekolah .
Pembahasan

Gambaran Layanan BK


Berbagai upaya pendidikan telah dilakukan pada proses pembelajaran maupun proses layanan Bimbingan dan Konseling yang menyentuh seluruh peserta didik dalam semua jenjang persekolahan. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dalam keseluruhan program pendidikan yang dimaksud untuk  membantu siswa dalam menyelesaikan seluruh tugas perkembangan dalam mengantarkan peserta didik menjadi pribadi yang mandiri sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bimbingan dan Konseling untuk selanjutnya disingkat BK adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.


Kegiatan layanan BK  yang diatur pada Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 menyatakan bahwa dalam rangka pengembangan kompetensi hidup, peserta didik memerlukan sistem layanan pendidikan di satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata pelajaran atau bidang studi dan manajemen, tetapi juga layanan bantuan khusus yang lebih bersifat psiko-edukatif melalui layanan BK, sebagaimana diketahui setiap peserta didik antara satu dengan yang lainnya berbeda dalam aspek kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik dan latar belakang keluarga serta pengalaman belajar yang menggambarkan adanya perbedaan masalah yang dihadapi peserta didik sehingga memerlukan layanan BK yang berbeda pula.

Selanjutnya penjelasan pada lampiran Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 bahwa Pada Abad ke-21, setiap peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Peserta didik kita adalah generasi milenial yang dihadapkan dengan pengaruh perkembangan teknologi yang semakin komplit dan canggih harus mampu mengatasi berbagai persoalan hidup yang mereka hadapi serta harus memiliki kecakapan hidup abad-21 yang meliuputi ketrampilan 4 C : (1) Communication, (2) Collaboration, (3) Critikal Thinking and Problem Solving dan (4) Creative dan Innovative. Layanan BK sebagai bagian integral dari sistem pendidikan harus berupaya  untuk mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik atau konseli yang efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif agar setiap peserta didik/konseli betul-betul mencapai kompetensi perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan.


Paradigma BK memandang bahwa setiap peserta didik atau konseli memiliki potensi untuk berkembang secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggungjawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya sesuai dengan tuntutan masa depan diera abad 21 yang mana mereka dihadapkan dengan perkembangan yang drastis mengalami perubahan baik dibidang pribadi, sosial, belajar dan karir sehingga mereka perlu tanggap terhadap hal ini.

Kegiatan Layanan BK merupakan kegiatan pemberian layanan yang meliputi bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar dan bidang bimbingan karir dalam rangka membantu peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan siswa untuk mencapai kemandirian  dalam mengembangkan pribadi yang bertanggung jawab sejalan dengan tujuan pendidikan nasional. Pelaksanaan layanan BK disekolah dirancang dengan berbagai program dan kegiatan siswa baik secara klasikal, kelompok, maupun individual sesuai dengan program dan skala prioritas penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik.

Kondisi pelaksanaan layanan BK yang dilaksanakan disekolah pada saat ini masih diselenggarakan secara konvensional dan seadanya  dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh satuan pendidikan dengan kondisi dan daya dukung yang berbeda, penyampaian dan pelaksanaan layanan BK yang masih secara konvensional dan sekilas saja tentu tidak memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk memahami berbagai konsep yang seharusnya mereka fahami sebagai pedoman dalam mengembangkan perilaku yang sesuai dengan standar kompetensi perkembangan yang harus mereka selesaikan pada jenjang SMA  hal ini menuntut kepedulian serta peran serta guru sebagai tenaga pendidik untuk kreatif dan inovatif agar tujuan pembelajaran dan layanan dapat terlaksana dengan baik.

Peran Guru BK sebagai Konselor Sekolah


Dalam literatur asing, kata guidance sering disamakan dengan kata helping. Oleh karena itu secara harfiah bimbingan diartikan sebagai tindakan menolong atau memberikan bantuan, pertolongan atau bantuan dimaksud bukan berarti memberikan apa yang dibutuhkan, seperti memberikan makanan kepada indvidu yang lapar atau menuntun anak untuk menyeberangi jalan. Bantuan atau pertolongan yang dimaksud dalam bimbingan adalah memberdayakan individu agar ia dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Kebutuhan itu sendiri banyak ragamnya, yang antara lain berupa kebutuhan untuk berteman, berprestasi, mengaktualisasi diri, memperoleh penghargaan, menyesuaikan diri dan sebagainya. Agar individu mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sendiri, maka ia perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan. Untuk itu, bimbingan dapat diartikan sebagai usaha untuk memberdayakan individu agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sendiri dengan cara memberikan pengetahuan-pengetahuan dan membelajarkan nilai-nilai, sikap dan keterampilan.


Dalam penerapnnya disekolah, bimbingan didefenisikan sebagai suatu system komprehensif dari fungsi, pelayanan dan program sekolah dirancang untuk mempengaruhi perkembangan pribadi dan kompetensi psikologis peserta didik. Jelas bahwa defenisi ini menegaskan kedudukan bimbingan sebagai komponen pendidikan. Sebagai komponen pendidikan, maka bimbingan meliputi penerapan seperangkat perlakuan yang dirancang untuk membantu peserta didik mencapai hasil-hasil perkembangan dan pendidikan secara optimal. Sebagai suatu bentuk pelayanan pendidikan, bimbingan seperti halnya pengejaran berisikan sejumlah fungsi dan tindakan yang dapat dimanfaatkan peserta didik untuk mencapai hasil-hasil perkembangan dan pendidikan ( Pietrofesa,dkk,1987. Dalam Nursalim, 2015 :18 )

Sedangkan Counseling merupakan suatu  bentuk model pendekatan dalam bidang pelayananatau intervensi psikologis. Konseling merupakan suatu hubungan professional anatara konselor terlatih dan klien. Hubungan itu selalu bersipat antar pribadi ( person to person ), meskipun seringkali melibatkan lebih dari dua orang. Hubungan tersebut dirancang untuk membantu klien memperoleh pemahaman tentang kehidupannya dan utnuk belajar mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkannya sendiri dengan cara memanfaatkan sumber-sumber informasi yang terpercaya dan melalui pemecahan masalah- masalah emosional dan interpersonal ( George & Cristiani, 2001; McLeod, 2003 Dalam Nursalim, 2015: 19 )


Pembahasan tentang peran ( role ) konsleor seringkali disetarakan dengan fungsi ( function ) konselor, peran dan fungsi merupakan posisi yang berbeda, konsep peran lebih ditekankan pada bagian akhir yang dituju, sedangkan fungsi menegaskan kegiatan atau aktiviats dalam rangka pencapaian tujuan. Peran didefenisikan sebagai harapan-harapan ( expectations ) dan perilaku dikaitkan dengan suatu posisi; sedangkan fungsi diartikan sebagai aktivitas yang ditujkan bagi suatu peran. Dengan kata lain. Peran berkaitan dengan suatu posisi; sementara rincian perbuatan dalam menjalankan posisi berarti fungsi.


Peran utama seorang konselor disekolah adalah memberikan layanan konseling, konslutasi, dan koordinasi ( Shertzer & Stone, 1981 ). Sementara itu, Barruth dan Robinson ( 1987 ) serta Gibson dan Mitchell ( 1995 ) mengemukakan beberapa peran utama  konselor di sekolah, yakni sebagai konselor, konsultan, koordinator, agen perubahan, assessor, pengembang karier, dan agen pencegahan. Berikut dalah deskripsi singkat masing-masing peran tersebut.

a.    Konselor sebagai Terapis/ Pewawancara
Konselor sebagai terapis atau pewawancara berarti suatu usaha membantu ( menyembuhkan ) orang lain yang dilakukan konselor melalui suatu proses wawancara konseling. Inilah mengapa ada beberapa orang yang mengatakan bahwa konseling merupakan jantung dari bimbingan sehingga ketidakmampuan konselor melakukan proses konseling akan menghilangkan ciri khas atau keunggulan dari profesi bimbigan dan konseling

b.    Konselor sebagai Konsultan
Peran kedua yang harus dilakukan oleh seorang konselor/guru pembimbing adalah sebagai konsultan. Untuk dipercaya sebagai konsultan yang baik tidaklah mudah karena tidak sembarang orang mampu melakukannya. Menurut Dinkmeyer dan Carlson tahun 2006 dalam Nursalim 2015 : 79, ada beberapa karakteristik dan kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang konsultan, yaitu : 1) bersikap empati dan memahami bagaimana orang lain merasa dan mengalami dunianya; 2) mampu berhubungan dengan peserta didik dan guru ( oramg dewasa lainnya; 3) sensitive terhadap kebutuhan orang lain; 4) menyadari adanya dinamika psikologis, motivasi, dan tujuan dari tingkah laku manusia; 5) memahami dinamika kelompok dan kebermaknaannya bagi pelaksanaan pendidikan; 6) mampu membangun hubungan yang ditandai dengan saling mempercayai dan menghormati; 7) mampu mempertanggungjawabkan masalah-masalah penting; 8) mampu menetapkan penting atau tidaknya suatu hal dan persyaratan bagi suatu hubungan yang menolong; 9) mampu memberikan isnpirasi bagi sejumlah tingkat kepemimpinan.

c.    Konselor sebagai Agen Perubahan
Peran sebagai agen perubahan bermakna bahwa keselurhan lingkungan konseli harus dapat berfungsi sehingga dapat mempengaruhi kesehatan mental konseli agar menjadi lebih baik dan dapat digunakan konselor untuk memperkuat atau meningkatkan keberfungsian konseli.

d.   Konselor sebagai Agen Pencegahan
Sebagai agen pencegahan, guru pembimbing berperan untuk mencegah perkembangan yang salah dan atau mencegah terjadinya msalah. Peranan sebagai agen pencegah dapat dilakukan melalui kegiatan atau program yang bersifat antisipatif ( minimal usaha-usaha yang bersifat preventif ), misalnya layanan informasi, penempatan dan penyaluran.

e.    Konselor sebagai Koordinator
Konselor selalu memiliki peran sebagai koordinator. Sehubungan dengan itu, konselor harus sanggup menangani berbagai segi pelayanan yang memiliki ragam variasi pengharapan dan peran yang beragam seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.
f.     Konselor sebagai Agen Orientasi
Konselor sekolah jiga memiliki peran sebagai agen orientasi. Sebagai fasilitator perkembangan manusia, para konselor sekolah perlu mengakui pentingnya orientasi peserta didik terhadap tujuan dan lingkungan sekolahnya.

g.    Konselor sebagai Assesor
Konselor juga memiliki peran sebagai assessor, yakni melakukan penialaian kepada peserta didik berdasarkan data hasil tes maupun non-tes. Data hasil pengukuran, tersebut diinterpretasikan untuk memperoleh pemahaman akurat tentang konseli beserta potensi-potensinya, dampak budaya pada perkembangan konseli, dan pengaruh factor-faktor lingkungan lain pada perilaku konseli.

h.    Konselor sebagai Pengembang Karier
Peran lain yang tak kalah penting bagi konselor adalah sebagai pengembang karier. Pentingnya pendidikam disekolah sebagai pengambil keputusan peserta didik menegaskan pentingnya memberikan perhatian pada perkembangan karier peserta didik.
                                                                     

 Pembelajaran Jarak Jauh ( PPJ ) dan  Implikasinya terhadap Layanan BK di Sekolah



Konselor menjadi salah satu profesi yang cukup bergengsi pada perkembangan abad 21,karena profesi konselor yang erat kaitannya dengan permasalahan perkembangan manusia, bagaimana mereka berhadapan dan bertindak dalam lingkungan sosial mereka berada. Permasalahan yang dihadapi oleh manusia menjadi semakin kompleks ketika memasuki era digital dengan kemajuan teknologi atau biasa disebut dengan era globalisasi yang menjadikan perkembangan mobilitas manusia menjadi serba cepat. Menurut Luhur (2009) abad 21 atau era globalisasi yang telah kita masuki ini ditandai dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin canggihnya sistem komunikasi dan arus informasi, persaingan yang semakin ketat dalam standar pemenuhan pasar internasional yang berupa produk dari gagasan dan pikiran serta tuntutan kerja yang semakin profesional. Memasuki perkembangan era yang semakin kompleks ini menuntut setiap profesi untuk ikut berkembang melihat arah kemana untuk menjadikan profesi tersebut tetap eksis dan dibutuhkan oleh masyarakat.

Profesi konselor yang hadir menunjukan keeksistensiannya dalam menghadapi tantangan global, dengan mengikuti pola perkembangan manusia tidak membuat profesi konselor menjadi profesi yang bebas nilai dan lepas kontrol tetapi tetap menjadi profesi yang tetap memegang nilai-nilai dan etika keprofesian.

menurut Prayitno dalam Wibowo (2014) bahwa visi profesi konseling yaitu terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu dapat berkembang secara optimal dan mandiri.


Sejalan dengan  Peran dan Fungsi konselor disekolah sebgai tenaga profesioanl dalam menjawab tantangan Aabad 21 bahwasannya Guru Pembimbing atau Konselor sekolah perlu tanggap serta selalu kreatif dalam melakukan innovasi-inovasi termasuk dalam pemanfaatan untuk pelayanan konseling agar lebih optimal.

Pembelajaran Jarak jauh dengan landasan hukum yang mendasarinya serta prinsip-prinsip pengembangannya menjadi suatu hal yang layak untuk dipertimbangkan untuk menunjang pelaksanaan layanan BK yang dapat menyentuh seluruh peserta didik secara optimal dan tepat sasaran sehingga individu dapat mencapai  kemandiriannya dalam proses perkembangan secara individu maupun kehidupan efektif konseli atau peserta didik.

Salah satu bentuk layanan jarak jauh yang saat ini banyak di gunakan adalah Cyber Counseling yang telah menjadi salah satu bentuk layanan yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang saat ini. Jaringan internet yang telah menjadi kebutuhan  pokok dalam aktivitas sehari-hari hamper semua individu pada semua rentang usia menjadi modal utama untuk melakukan pelayanan jarak jauh dengan menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi sebagai media layanan bimbingan dan konseling dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh yakni melalui tahapan: desain dan pengembangan system, interactivity, active learning, visual imagery, dan komunikasi yang efektif. Tahapan dalam pengembangan Layanan BK jarak jauh   melalui proses analisis, desain layanan, pengembangan , implementasi layanan dan penilaian serta tindak lanjut layanan. Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, interaksi antara konselor dengan klien tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui internet, dalam bentuk cyber counseling.

Hal lain yang perlu difahami bahwasannya pada jenjang persekolahan di dominasi generasi Z, generasi ini dikelompokkan  sebagai generasi yang diperkirakan berada pada tahun kelahiran 1995 – 2010. Generasi Z merupakan generasi yang paling muda yang baru memasuki angkatan kerja. Generasi ini biasanya disebut dengan generasi internet atau Igeneration. Generasi Z lebih banyak berhubungan sosial lewat dunia maya. Sejak kecil, generasi ini sudah banyak dikenalkan oleh teknologi dan sangat akrab dengan smartphone dan dikategorikan sebagai generasi yang kreatif.

Ciri/Karakteristik: Lebih menyukai kegiatan sosial dibandingkan generasi sebelumnya, lebih suka di perusahaan start up, multi tasking, sangat menyukai teknologi dan ahli dalam mengoperasikan teknologi tersebut, peduli terhadap lingkungan, mudah terpengaruh terhadap lingkungan mengenai produk



Berdasarkan karakteristik tersebut, maka layanan BK dengan memanfaatkan jaringan internet dapat dijadikan alternatif untuk melaksanakan layanan BK di sekolah namun dengan tetap mempertimbangkan efektifitas layanan yang akan diselenggarakan dengan mempertimbangkan tujuan, manfaat, azas, prinsip termasuk jenis layanan yang dapat memanfaatkan layanan jarak jauh tersebut. Jangan sampai layanan yang dilakukan terkesan asal-asalan dan memaksakan diri untuk memanfaatkan konsep pembelajaran jarak jauh jika nantinya layanan tersebut bukan memberi solusi namun malah mendatangkan persoalan atau permasalahan yang baru, oleh karena itu guru BK atau konselor harus benar-benar memahami fungsi layanan yang akan dilaksanakan tersebut.

Penutup

Implementasi Layanan BK sebagai bagian integral dari pendidikan memberikan banyak kontribusi terhadap pembentukan kemandirian peserta didik. Guru BK atau konselor memegang peran penting dalam membimbing serta memfasilitasi para peserta didik untuk melalui tugas-tugas perkembangannya. Perkembangan teknologi dan informasi memberikan alternatif layanan jarak jauh tanpa harus melakukan kontak langsung antara konselor dan konselinya, ada beberapa media yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bimbingan dan konseling jarak jauh, misalnya melalui email, messenger, whatsapp, panggilan video untuk konseling dan media lainnya. Semua hal ini dapat dimanfaatkan secara beretika yang disesuaikan dengan kebutuhan klien serta tujuan layanan  diberikan, karena tidak semua layanan dapat diakomodir melalui layanan jarak jauh. Untuk pemanfaatan Layanan jarak jauh sebagai alternatif layanan  harus dipertimbangkan dan dipersiapkan ,selanjutnya hal ini juga menuntut kemampuan SDM untuk mengakses dan menggunakn media-media tersebut sebagai sarana untk melakukan komunikasi dan Interaksi.

( Pembaca yang Budiman, Pembelajaran jarak jauh  pada layanan  BK di era digital saat ini menjadi alternatif yang dapat dipertimbangkan, jika hal ini dilaksanakan apakah layanan BK yang selenggarakan akan efektif dan profesional??? )

Daftar Pustaka

Danim,S..2011.Perkembangan Peserta Didik.Alfabeta. Bandung.

Direktorat Pembinaan SMA Kemdikbud. 2017. Panduan Penguatan peran Guru BK dalam Implementasi Kurikulum 2013.

Koswara,E.1991. Teori-teori Kepribadian. Penerbit PT. Eresco. Bandung

Kemdikbud Drektorat Guru dan Tenaga Kependidikan. 2016. Panduan Operasional Penyelenggaraan BK SMA.

Nursalim, M. 2015. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Erlangga.

Renita, M. & Purnomo,Y., 2007 Bimbingan dan Konseling SMA. Penerbit             Esis.Jakarta Sumadi, S. 2001 ( cetakan kesebelas). Psikologi Pendidikan, PT. Raja Grafindo : Jakarata







17 komentar:

  1. Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh ...
    Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua..

    Terima kasih atas sharing ulasan di atas sehingga dapat menambah khasanah wawasan dan keilmuan dari lintas bidang.

    Mohon izin menanggapi atas permasalahan yang disuratkan pada akhir artikel yang menyebutkan bahwa apakah alternatif pemanfaatan PJJ dalam layanan BK di era digital ini tetap menjadikan sebuah layanan yang efektif dan profesional? Menurut hemat saya, hal tersebut sah saja dan dapat diupayakan keefektifan dan keprofesionalannya. Mengapa demikian? Karena ketika alternatif (solusi kedua) itu dilakukan maka tentunya telah melalui serangkaian identifikasi kebutuhan (need to do) not nice to do. Selain itu yang perlu kita pahami bersama bahwa PJJ ini merupakan sistem digital yang dibangun dan dijadikan dasar ataupun acuan dalam suatu pengembangan yang dilakukan. Dengan melihat perkembangan era ini, sistem digital sudah menjadi keharusan dan hal yang tidak dapat dihindari. Sebagai seorang tenaga pendidik yang profesional dan setiap hari berkecimpung dengan para pebelajar yang berbeda generasi dengan kita maka kita harus menerapkan dalam diri kita konsep "long life learning" yang artinya kita harus mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan dimana kita berada saat itu. Untuk itu, pemilihan media atau sistem digital seperti apa disesuaikan saja dengan perkembangan pemanfaatan yang digunakan oleh para pebelajar pada umumnya sehingga layanan yang kita berikan dapat berguna dan berdaya guna.

    Pemanfaatan PJJ ini dapat dijadikan alternatif, untuk itu menurut saya direct service tetap menjadi prioritas agar emotional bonding dapat terjaga dan terpelihara dengan baik. Selain itu mengkombinasikan PJJ dengan konselor sebaya juga patut dipertimbangkan jika hal tersebut memungkinkan.

    Demikian tanggapan dari saya, mungkin kurang tepat karena saya melihatnya dari kacamata yang berbeda dengan Saudari penulis yang sudah sangat profesional, mahir dan cakap di bidang ini. Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh...
    Terima kasih saudari Adhita Atas tanggapannya, Era Pembelajaran dan Layanan saat ini telah kita fahami bersama bahwa teknologi digital sebagai sarana penunjang untuk mempermudah manusia dalam menjalankan perannya dalam berbagai aktivias. Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) menjadi alternatif untuk mengatasi kendala yang berkaitan dengan jarak dan waktu, jadi benar adanya PPJ dapat dimanfaatkan berdasarkan analisis kebutuhan oleh pengguna konsep PPJ, selanjutnya layanan ataupun pembelajaran tanpa mengintegrasikan teknologi akan menjadi kurang menarik, karena tuntutan saat ini kegiatan layanan ataupun pembelajaran dapat melatih siswa atau peserta didik berfikir kritis, critical thinking menjadi kecakapan yang wajib dimiliki oleh peserta didik agar memiliki daya saing di era globalisasi saat ini. Profesionalitas bukan lagi menjadi tujuan namun telah menjadi bagian dari proses dalam menjalankan peran apapun saat ini. Jadi memang kita sebagai individu yang memiliki peran didalam sistem ini baik terlibat secara langsung ataupun tidak langsung tetap memiliki tanggung jawab yang sama dalam mendampingi generasi kita dalam mengembangkan potensinya secara optimal. Kita sama-sama belajar dan berupaya karena tidaak ada pencapaian yang baik tanpa adanya dukungan ataupun support dari semua pihak, harapannya dibidang apapun kita selalu semangat untuk berbuat...Sekian, salam sukses bagi kita semua

    BalasHapus
  3. assalamulaikum , kak
    Salam TP kak

    Saya percaya guru akan selalu mudah dan terlihat muda dalam dunia pendidikan.
    lantaran tugasnya yang penuh dengan keikhlasan dalam mentransfer ilmu pengetahuan nya.
    maka dengan itu PJJ hanya menjadi alternatif dalam pendidikan terlebih pada bimbingan konseling , tatap muka akan jauh lebih menarik dan menantang karena ada luapan emosi yang lebih real dan otentik saat memberikan bimbingan.

    itu komentar singkat dari saya, bangga menjadi bagian dari sahabat TP sekalian.
    salam TP dan salam hangat untuk para guru kita.

    BalasHapus
  4. Wa'aalikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh..

    Terima Kasih Saudara Fahri Firdaus atas tanggapannya,
    Profesi sebagai Guru adalah sebuah profesi yang memiliki tanggung jawab besar karena mententuh langsung peserta didik yang merupakan generasi penerus bangsa, sehingga sebagai seorang pendidik pastinya ingin memberikan yang terbaik bagi anak bangsa.

    menganngapi tentang layanan BK memang untuk konseling lebih baik dilakukan secara langsung, kecuali layanan informasi dapat digunakan melalui media pembelajaran ataupun melalui PJJ, namun berkaitan dengan kondisi-kondisi urgen, layanan konseling jarak jauh dengan media vicall dapat saja dilakukan untuk mengatasi masalah sesegera mungkin agar individu atau klien mendapatkan gambaran solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

    Demikian, Salam Semangat dan Sukses bagi kita semua.🙏

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum WrWb... Numpang koment. Tema yang diulas sangat menarik dan konstruktif. Uraiannya juga sangat mudah dipahami.
    Inilah yang dibutuhkan oleh pendidik di era milenial. Pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu strategi dan pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelaharan. Khususnya BK, peserta didik terkadang malu dan enggan untuk konseling di sekolah.
    Salam Pendidikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh..

      Terima Kasih Suadara Nurdin atas komentar yang diberikan pada tulisan Saya,
      Layanan BK merupakan bagian intergral dari pendidikan yang memegang fungdi dan peran yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, yang harapannya dengan dilakukananya layanan BK yang profesional,berkualitas dan dinamis, dapat membantu siswa pada kemandirian dan tanggung jawab, serta siswa atau peserta didik mampu menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Pemanfaatan teknologi sebagai salah satu upaya untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap peserta didik.

      Demikian, terima kasih...

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  6. Assalamualaikum wr.wb.
    Selamat pagi
    Ulasan yang menarik.cocok untuk kaum milenial ya notabene Pelajar Pada tingkat pertama dan tingkat atas berada dalam lingkup ini. Layanan BK jarak jauh sesuai dengan trend saat ini.Dunia dalam satu sentuhan jari.terkadang siswa enggan bertatap muka dengan guru BK nya.mungkin saja meteka lebih nyaman mengungkapkan masalah melalui gadgetnya.
    Semangaat Pagi💪💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam Warahamatullahi Wabarakatuh...

      Terima Kasih atas tanggapannya, Layanan BK jarak jauh diberikan dengan lebih memperhatikan kepada tingkat urgenitas masalah yang dihadapi konseli serta butuh penanganan langsung sesegera mungkin, jadi sesuai kebutuhan dengan tetap memperhatikan skala prioritas dari layanan yang akan diberikan kepada siswa.

      Demikian, Salam sukses..

      Hapus
  7. Assalammualaikum,
    Bahan ulasan diberikan detail, sehingga mudah dipahami.
    Untuk layanan BK jarak jauh, guru BK Memang harus bersinergi dengan semua pihak yg terkait dilingkungan sekolah dan lingkungan keluarga.
    Alternatif jarak jauh jg dirasa bisa menjadi sarana bagi siswa yg masih merasa minder tuk berhadapan lsg dg guru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh...

      Terima Kasih atas tanggapan positifnya, semoga sebuah tindakan kecil yang dilakukan dapat memberikan efek yang besar khsusunya sesuai dengan profesionalitas Saya di Bidang BK, semoga dengan layanan yang diberikan dapat mengakomodir kebutuhan peserta didik yang menjadi siswa asuh serta menjadi tanggung jawab konselor atau Guru BK di sekolah.

      Demikian, Salam Sukses..


      Demikian, Salam Sukses..

      Hapus
  8. Assalamualaikum..
    Alternatif layanan BK jarak jauh saya pikir merupakan sebuah alternatif yg sangat efektif di era digital ini. Mayoritas pelajar lebih bebas dalam mengutarakan permasalahannya lewat sosial media atau perangkat digital lainnya. Tentunya ini mereka akan lebih terbuka dan konselor akan lebh mudah dalam pelayanan konseling.
    Intinya alternatif ini sangat menarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh...

      Terima Kasih atas tanggapan dan Support yang diberikan Sev Suryadi, semoga tulisan ini dapat menginspirasi Guru BK dimanapun agar dapat memanfaatkan moment dan media apapun untuk selalu memberikan pelayanan prima bagi generasi penerus bangsa yang kita banggakan.

      Demikian, salam sukses...

      Hapus
  9. Alternatif layanan BK jarak jauh memang dirasa relevan sebagai imbas dari Rev industri 4.0 masyarakat sosial 5.0

    Akan tetapi layanan BK sebagai salah satu kontrol terhadap perilaku siswa dalam belajar sebaiknya tidak menggunakan layanan jarak jauh, karena diperlukan ikatan hati sebagai jembatannya

    BalasHapus
  10. benar sekali, layanan BK dengan menggunakan media haruslah melalui analisis masalah, Layanan BK dengan memanfaatkan Layanan jarak jauh dilakukan untuk konten-konten tertentu layanan BK misalnya layanan infromasi dengan menggunakan media, selanjutnya untuk konseling individu boleh saya melalui konten Vicall sesuai dengan kesepakan antara konseli dan konselor atau Guru BK dengan tetap berpedoman pada azas kenormatifan dan nilai, namun hal yang paling penting adalah layanan yang diberikan dapat membantu konseli/klien dalam kemandirian dalam mengambil keputusan untuk penyelesaian masalah yang dihadapinya.

    Demikian, Terima Kasih...

    BalasHapus
  11. Assalamu'alaikum wr.wblayanan BK dengan menggunakan media haruslah melalui analisis masalah, Layanan BK dengan memanfaatkan Layanan jarak jauh dilakukan untuk konten-konten tertentu layanan BK misalnya layanan infromasi dengan menggunakan media, selanjutnya untuk konseling individu boleh saya melalui konten Vicall sesuai dengan kesepakan antara konseli dan konselor atau Guru BK dengan tetap berpedoman pada azas kenormatifan dan nilai. Dengan adanya sistem konseling yang terfasilitasi maka peserta didik dapat melakukan tugas perkembangannya sebagai remaja

    BalasHapus
  12. Informatif dan inspiratif khususnya bwt saya yg pernah jd BK di sekolah....

    Izin copas Bun, Terima kasih

    BalasHapus